Antre Berdiri demi Tukar Susuk di Bank

SAYA bukan nasabah Bank Mandiri tapi sering ke salah satu kantor cabang pembantu (KCP) Mandiri di dekat rumah saya, yakni KCP Mandiri Solo Veteran, untuk menukarkan uang.

Seperti tadi pagi. Setelah menarik beberapa uang pecahan Rp 100.000 dari ATM BCA di Indomaret tepat di samping Mandiri Solo Veteran, saya langsung masuk ke bank tersebut hendak menukarkan duit pecahan kecil.

Hanya, tak seperti biasa, tadi pagi antrean nasabah lumayan banyak, dan saat saya datang Mbak Teller yang bertugas cuma satu (biasanya dua orang), sehingga saya pun harus menunggu cukup lama.

Bahkan saya sempat berdiri sekitar 10 menit karena kehabisan kursi untuk duduk mengantre di ruang yang kecil tersebut.

Gara-gara antrean full itu saya sempat berpikir untuk pulang saja dulu, lalu nanti kembali lagi, tetapi akhirnya saya bertahan. Daripada mindho gaweni alias dua kali kerja.

Saya juga sempat khawatir, jangan-jangan sudah antre lama, pakai berdiri pula, ternyata uang pecahan yang saya butuhkan tidak ada tersedia alias kosong.

Uang pecahan saya maksud adalah Rp 20.000, Rp 10.000, dan Rp 5.000, yang akan dipakai untuk susuk di resto istri saya.

Kadang terjadi, uang pecahan yang saya cari ternyata jumlahnya sedikit, tidak sesuai harapan saya — tetapi tetap saya ambil — dan kadang terjadi juga uang pecahan sedang zonk.

Tetapi, syukurlah, kekhawatiran saya tidak terbukti. Dari Mbak Teller akhirnya saya memperoleh tiga jenis uang pecahan tersebut, yang jumlahnya sesuai harapan saya.

Beberapa waktu lalu, saat tahu bahwa saya sering ke bank itu untuk menukarkan uang, seorang kawan bertanya apakah saya nasabah Mandiri?

“Saya bukan nasabah. Tukar uang di bank manapun setahu saya kita tidak ditanya apakah kita nasabah bank itu, yang penting uang kita tidak palsu,” saya menjawab, lalu tertawa. (*)

4 Replies to “Antre Berdiri demi Tukar Susuk di Bank”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai