Gampang Terkena Sihir Diskon

SAYA memulai hari dengan aktivitas menyenangkan, tadi pagi : berbelanja ke sebuah tempat pusat kulakan. Saya, seperti biasa, ditugasi istri membeli barang untuk kebutuhan rumah makannya.

Saya beli dua pak jagung-beku. Hanya beli itu saja, karena stok dalam freezer resto istri yang habis tadi pagi cuma jagung-beku.

Ternyata kesenangan saya berlanjut. Siang hari, mendadak, istri saya menugasi saya lagi untuk membelikan barang buat warungnya. Kali ini kipas angin, untuk mengganti satu kipas angin yang rusak.

“Beli di toko mana saja boleh, merek apa saja juga boleh, asalkan model dan ukuran sama dengan ini,” katanya via ponsel, setelah mengirim sebuah foto lewat WhatsApp.

Via ponsel, karena dia di resto sedangkan saya di rumah, yang berjarak tak jauh dari resto.

Pikiran saya membayangkan sejumlah toko elektronik di berbagai lokasi tetapi kemudian saya memutuskan untuk datang lagi ke pusat kulakan yang saya sambangi tadi pagi. Pertama, karena lokasi tak jauh dari rumah; kedua, karena saya yakin harganya lebih murah daripada di toko-toko lain.

Ndelalah, ternyata dari sekian merek yang tersedia, ada satu merek yang harganya didiskon, dari Rp 459.000 menjadi Rp 399.000 (diskon 13 persen). Itu saya ketahui saat saya menghubungi salah seorang karyawan pusat kulakan tersebut via WA.

Lumayan juga, ada potongan harga Rp 60.000. Maka, saat saya siang tadi datang lagi ke pusat kulakan tersebut, saya pilih kipas angin berharga Rp 399.000 itu.

Sebelumnya, sekitar dua pekan lalu, saya memilih barang elektronik untuk resto istri saya di pusat kulakan itu juga gara-gara merek dan diskon. Saya ambil freezer merek Maspion berharga Rp 2,5 juta, yang harga normalnya Rp 4.389.000, yang berarti ada diskon Rp 1.889.000 atau 42 persen.

Kala itu diskon termasuk gede karena ada semacam promo cuci gudang menjelang akhir tahun.

Tetapi gede atau tidak, diskon memang gampang menyihir saya. (*)

2 Replies to “Gampang Terkena Sihir Diskon”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai